Majalah Silo

SILO 81- MENYIKAPI PERUBAHAN IKLIM

Pasca perjanjian Paris di tahun 2015 mengenai reduksi emisi karbon dioksida (CO2), masyarakat dunia mulai bersatu untuk pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK). Dikonfrensi tersebut setidaknya 55 negara meratifikasi Persetujuan Paris. Kesepakatan Paris membuahkan hasil bahwa negara membatasi pemanasan global hingga 1,5 deraja celcius dan maksimum 2 derajat Celcius pada ...

Read More »

SILO 80 ” REFORMA AGRARIA DI TOJO UNA-UNA

Pembaca SILO yang terhormat, Pelaksanaan Reforma Agraria (RA) di Sulawesi Tengah (Sulteng) sejauh ini belum sepenuhnya memperlihatkan potret wajah serius terutama keberpihakan pada kalangan petani. Ketimpangan penguasaan lahan maupun sederet konflik agraria menjadi warna relasi disharmoni konflik antara petani dan swasta, bahkan dengan pemerintah. Terutama akibat ekspansi perkebunan sawit dan ...

Read More »

SILO 79 TATA RUANG BERBASIS MITIGASI BENCANA

Pentingnya Mitigasi Bencana Berbasis Pengetahuan Lokal Pada 28 september 2018 silam SulawesiTengah tepatnya di Palu, Parigi, Sigi dan Donggala diguncang gempa berkekuatan 7.4 SR. Gempa itu kemudian diikuti dengan bencana dasyat lainnya yaitu tsunami, likuifaksi, downlift, banjir dan tanah longsor. Wilayah Palu, Sigi dan Donggala adalah tiga wilayah terdampak parah ...

Read More »

SILO 76 ” INTEGRASI WILAYAH KELOLA RAKYAT DALAM TATA RUANG “

  Penyelenggaraan wilayah kelola rakyat senantiasa memperhatikan fungsi sumber daya alam dan lingkungan hidup sebagai pendukung kehidupan, serta berdasarkan nilai dan kearifan setempat guna mewujudkan kemakmuran yang berkeadilan dan berkelanjutan. Konsepsi wilayah kelola rakyat memandang ruang sebagai arena yang kompleks, sehingga memerlukan integrasi pengelolaan dari hulu sampai hilir. Misalnya, daerah ...

Read More »

SILO 75 ” KEAMANAN TENURIAL YANG KELIRU”

Tujuan dari Negara Indonesia dibentuk adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan ke-sejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berda-sarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Maka wajarlah bila kemudian dalam pilar kebija-kan ekonomi Pemerintah saat ini adalah pemerataan yang ...

Read More »

SILO 74 ” REKAM RASA ORANG WANA”

Belum lama ini, komunitas adat Tau Taa Wana yang bermukim di Kabupaten Tojo Una-Una mengusulkan wilayah adat mereka untuk diakui negara. Wilayah adat Vananga Bulang seluas 22.199 hektar dan wilayah adat Mpoa seluas 11.349 hektar. Kedua Wilayah adat ini merupakan tanah leluhur, pemukiman, ruang mata pencaharian, sekaligus ruang sosial budaya ...

Read More »

SILO 73 ” Rakyat Bicara Rakyat Mengadu”

,Mencari keadilan bukan perkara gampang bagi masyarakat Podi, Masyarakat Pinapuan dan masyarakat Bualemo. Barbagai upaya untuk mendapatkan keadilan telah mereka lakukan. Mulai dari menolak dengan melakukan unjuk rasa, memblokir lokasi aktivitas perusahaan, hearing ke DPR hingga memper-karakan kasus pelanggaran perusahaan. Namun seluruh upaya untuk mencari keadilan terpatahkan oleh tebalnya tembok ...

Read More »

SILO 72 “Status CNC Bukan Jaminan”

Masa berakhirnya pengumuman CnC Ijin Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara per 31 Januri 2017, seharusnya menjadi saat yang tepat bagi Gubernur Sulawesi Tengah untuk mengevaluasi kembali status CnC terhadap sejumlah perusahaan yang ada di Sulawesi Tengah. Salah satu perusahaan yang harus dievaluasi status CnC IUP pertambangannya adalah PT.Arthaindo Jaya Abadi ...

Read More »

SILO 70 “KALEIDOSKOP LINGKUNGAN HIDUP SULAWESI TENGAH 2016”

Silo edisi akhir Tahun kali ini mengangkat tema kaleidoskop lingkungan hidup di Sulawesi Tengah sepanjang Tahun 2016. Mengingat sepanjang tahun ini terdapat kebijakan yang sebagian ka-langan menganggap mendukung daya pulih lingkungan dan sebagian juga menganggap bahwa ada kebijakan yang justru menambah rusak lingkungan. Kebijakan yang dianggap mendu-kung daya pulih lingkungan ...

Read More »

SILO 69 “Menuju Pengakuan Hutan Adat Wana Posangke”

Orang Wana Posangke memiliki praktek-praktek nan bijak terhadap wilayah adat mereka. Praktek yang berbasis kearifan lokal tersebut telah diterapkan secara turun temurun dan hal ini telah membuat lestarinya hutan mereka. Dalam konsep tata guna lahan mereka, ada wilayah yang oleh komunitas tersebut dilindungi. Wilayah yang di lindungi memiliki fungsi ekologis ...

Read More »