Mendahulukan Yang Permanen

Maaf yah Ayam, perkedel, capcay dan kue agar-agar — itu buat korban pengungsi, bukan buat relawan. Untuk relawan itu ikan asin, ungkap Murni sambil tersenyum.Relawan yang mendengar itu memaklumi, karena kondisi keuangan dari Donatur belum sanggup memberi makan relawan yang istimewa. Haha.. Yang penting makanan sehat, ungkap Evan (Relawan Posko).
Pengaturan makan di Posko ini manajemennya memang ketat. Alokasi pengungsi dari donatur memang khusus buat korban bencana. Relawan punya pos anggaran tersendiri.

Pengungsi? Memang relawan dan staf YMP Sulteng juga korban bencana, namun menurut Pardi masih tergolong pengungsi serkuler, merupakan kelompok pengungsi yang sifatnya sementara rumahnya masih layak ditinggali.
Sementara pengungsi permanen yang mengalami dampak kehilangan rumah, kehilangan keluarga serta kehilangan harta benda. Itu yang didahulukan. Menurut Murni target kedepan makanan sehat ini akan terus mengalami peningkatan seiring penerimaan dari Donatur yang dikhususkan buat pengungsi permanen. (ZL/MA)

Salah satu sudut Posko: Suasana bungkus Nasi Sehat.

 

Lihat Juga

KARAMHA Sulteng Dorong Hutan Adat Masuk Dalam Perda Tata Ruang

PALU – Berbicara tentang Hutan Adat, Koalisi Advokasi untuk Rekognisi Hak Masyarakat Hukum Adat (KARAMHA) ...

Tidak Diganggu Saja Tau Taa Bisa Hidup Baik

     13 Agustus 2022, bertempat di Balai Pertemuan Lipu Kasiala Kabupaten Tojo Una-una dilaksanakan ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *