Nasib Warga Oloboju: Tak ada Huntara, Warga Bangun Sendiri

Sigi, 24 Desember 2018.  Sudah hampir 3 bulan lamanya (28/09/18) pasca gempa bumi dengan kekuatan 7,4 SR  khususnya Kabupaten Sigi banyak orang  kehilangan tempat tinggal dan harta benda mereka. Hal seperti ini, tak terkecuali juga di alami oleh masyarakat yang ada di Desa Oloboju —  sebagian besar rumah warga juga mengalami kerusakan dan tidak dapat lagi ditempati seperti rumah keluarga Ibu Rufaidah dan Ibu Nur aini.

kondisi rumah warga

Pasca gempa, keluarga tersebut masih tinggal di tenda sampai hari ini, hal ini karena rumah mereka memang sudah tidak lagi bisa ditempati. Mereka mendirikan tenda di depan rumah masing-masing. Sebuah tenda buatan sendiri.  mereka juga menuturkan, bantuan yang masuk hanya di bulan oktober, sementara di bulan november tidak ada lagi bantuan sama sekali sampai hari sebelum Relawan YMP Sulteng datang membawa bantuan kerjasama YMP Sulteng dengan Samdhana, 11 Desember 2018, ungkap Ibu Nur Aini.

Tak ada sama sekali dibangunkan huntara di desa Oloboju, padahal banyak dari rumah warga juga mengalami kerusakan seperti di desa-desa lainnya, ungkap Ibu Rufaidah.  Keduanya juga menuturkan dirinya tidak mengetahui alasan yang ril perihal mengapa di desa oloboju tidak di bangunkan huntara. Warga yang terdampak bencana juga tidak mendapatkan bantuan tenda dari setelah pasca gempa sampai hari ini, dan terpaksa membuat tenda sendiri, dari biaya sendiri. Atap tenda yang ditempati warga nampak agak bocor-bocor dan saat  hujan, air  masuk kedalam.

 Menurut kepala desa, ia tidak tau kapan huntara akan di bangun di desa Oloboju. Ia mengatakan bahwa dari pihaknya sudah mengajukan data-data terkait hal itu, namun sampai sekarang tidak ada kejelasannya. Mengenai bangunan  warga para warga berharap hunian tumbuh, jadi  huntara di depan rumah masing-masing.  Kades  juga mengatakan akan ada bantuan sebanyak sebelas ribu huntara dari Bupati yang sekarang terbangun dua ribu, Kades  berharap warganya bisa bersabar dan bersabar.

Yang dikeluhkan  ibu Nur Aini, pasca gempa terjadi, akibat rumahnya rubuh, penerangan (kilometer listrik) nya ikut rusak. Ia mengatakan sudah melapor, pihak PLN juga sudah datang mengecek, hanya saja, pada saat itu pihak PLN mengatakan tidak tau pola pemasangan kilometernya. Ibu Aini juga menegaskan bahwa warga memerlukan bantuan bahan-bahan untuk pembenahan rumah, seperti semen, kayu, paku beserta peralatan pertukangan.  Hera/zf

Lihat Juga

Wana Lestari untuk LPHD Lampo

     Palu, 4/7/23. Alhamdulillah, Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Desa Lampo ditetapkan sebagai pemenang ...

Mogombo, Menata Kehidupan Sosial

     Tau Taa Wana Posangke merupakan masyarakat dengan ikatan kekerabatan kuat, interaksi sosial yang ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *