Membaca Kebutuhan Masyarakat Melalui RKT 2015

Perkembangan kebutuhan masyarakat yang tinggal didalam atau sekitar hutan, senantiasa berubah berdasarkan pola hidup. Perubahan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya, perkembangan zaman, perubahan sosiologis, nilai konsumtif, atau frekuensi kebutuhan hidup yang menuntut masyarakat harus tetap bertahan hidup dan menunjukkan eksistensinya. Tentu saja, apa yag menjadi kebutuhan masyarakat dengan sendirinya akan berdampak pada perubahan tersebut.

Dalam hal pemanfaatan potensi sumber daya hutan, masyarakat juga mengalami perubahan, baik itu dari sisi cara memanfaatkan, kuantitas pengelolaan, atau bisa jadi juga hutan dijadikan lahan komersil untuk investasi skala besar. Namun dewasa sekarang ini, seiring dengan berkembangnya zaman, pola pengelolaan hutan juga ikut bergeser. Kalau dulu masyarakat memanfaatkan hasil hutan berdasarkan kearifan lokal, sekarang hutan dikelola untuk kepentingan investasi. Yang membuat miris, justru masyarakat sekitar semakin terpinggirkan dalam memanfaatkan hasil hutan karena kehadiran perusahaan yang mencaplok hutan mereka.

Masyarakat yang tadinya sudah sangat bergantung dengan hasil hutan, akhirnya kehilangan lahan dengan semakin gencarnya eksploitasi disektor hutan. Dengan eksploitasi secara besar tanpa memperhatikan ekosistem, akhirnya berbagai ancaman menghantui kehidupan masyarakat sekitar. Mulai dari rusaknya alam, semakin sempitnya lahan kelola, ancaman bencana, bahkan ada juga perubahan tata kehidupan masyarakat yang berujung konflik.

Hal inilah yang menjadi kekhawatiran Yayasan Merah Putih (YMP) yang fokus pada isu-isu kehutanan. YMP hadir sebagai organisasi masyarakat yang mendampingi dan membela masyarakat yang dirampas hak-hak pengelolaan hutannya. Bukan Cuma itu, YMP mempunyai tanggung jawab sosial yang dengan sigap membaca apa saja kebutuhan masyarakat. Kebutuhan tersebut tidak selalu pasif, melainkan secara dinamis berubah sesuai dengan kondisi dilapangan.

Olehnya, YMP dengan segala sumber daya yang ada selalu merespon dengan cepat segala perubahan, dan bagaimana menghadapi perubahan lapangan tersebut. Agar prospeknya berjalan sesuai tingkat kebutuhan masyarakat dengan prinsip pelestarian hutan, Organisasi masyarakat ini selalu mendiskusikan perkembangan lapangan. Salah satu yang dilakukan adalah Rapat Kerja Tahunan (RKT). RKT merupakan rapat tertinggi manajemen yang membahas tentang evaluasi program tahunan sebelumnya dan menyusun program satu tahun yang akan dilalui selanjutnya. Selain itu, RKT juga sebagai forum berbagi pengetahuan secara langsung antar aktivis YMP.

Amran Tambaru, Direktur YMP, menjelaskan bahwa RKT juga akan menginternalisasi program tahunan (2012-2017). “RKT 2015 ini, kita akan melakukan refleksi atas aktivitas tahunan (2014), evaluasi atau melaporkan aktivitas tahunan, menyusun rencana aksi tahun 2015 serta internalisasi program” ujar Amran yang bertindak sebagai fasilitator RKT 2015, di Palu (7/1).

Amran juga menjelaskan bahwa diskusi dalam RKT semata-mata mengkaji apa yang dibutuhkan masyarakat, bagaimana menyiapkan metode dan pendekatan aktivitas. Hal tersebut dimaksudkan agar YMP hadir sebagai lembaga yang murni bekerja atas kepentingan masyarakat dan pelestarian hutan, bukan semata-mata hanya karena program YMP.

Terkait dengan pendekatan apa yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan masyarakat, Nasution Camang yang pasca RKT bertugas sebagai Ketua Dewan Pembina YMP, juga turut memfasilitasi RKT. Nasution, menggali perkembangan dan tantangan yang ada di lapangan maupun di YMP secara kelembagaan. “Setelah kita semua mendengar apa saja perkembangan aktivitas, maka kita bisa tahu apa yang menjadi kebutuhan, dan bagaimana metode pendekatan yang kita lakukan di lapangan,” jelas Tion sapaan akrabnya.

Setelah 3 hari RKT (7-9/1), RKT 2015 menghasilkan laporan capaian aktivitas tahun 2014; terinternalisasinya perencanaan program 2015; serta restrukturisasi staf sesuai kebutuhan lembaga.(Nurul)

Lihat Juga

Menata Ruang Desa Sebagai Pusat Peradaban Manusia

(Palu.13/1/2016), Pelibatan masyarakat dalam penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Desa (RTRWDes) merupakan hal yang diprioritaskan, ...

Buah Kerja Keras; Trubus Kusala Award Buat Yayasan Merah Putih

(Jakarta,12/11/2015), Pada 7 November 2015 silam, Yayasan Merah Putih dianugrahi penghargaan “Trubus Kusala Award”atas inisiatifnya ...