Buah Kerja Keras; Trubus Kusala Award Buat Yayasan Merah Putih

(Jakarta,12/11/2015), Pada 7 November 2015 silam, Yayasan Merah Putih dianugrahi penghargaan “Trubus Kusala Award”atas inisiatifnya bersama Masyarakat Adat Tau Taa Wana membangun Skola Lipu. bertempat di Wisma Hijau Balai Diklat Bina Swadaya Depok.

go trubus
Insert Foto : Abdul Ghofur Koordinator Program Skola Lipu Mewakili Yayasan Merah Putih Menerima Trubus Kusala Award

Penghargaan ini diterima langsung oleh Abdul Ghofur; Kordinator Program Skola Lipu, Yayasan Merah Putih. Istilah “Kusala” sendiri sesungguhnya berasal dari bahasa sanskerta yang berarti “ Penghargaan Istimewa” atau award, yang diberikan oleh Yayasan Bina Swadaya salah satu organisasi yang didirikan oleh Ikatan Petani Pancasila 24 Mei 1967 yang masih eksis hingga sekarang sesuai perkembangan kondisi sosial-ekonomi dan politik.

Penghargaan Trubus Kusala merupakan bentuk penghargaan untuk mengapresiasi inovasi -inovasi sosial; baik dijalankan oleh individu maupun kelompok, khususnya bagi pelaku usaha, pendamping kelompok swadaya masyarakat, kelompok swadaya masyarakat, serta media massa yang memberikan dan mendorong upaya peningkatan keberdayaan masyarakat pada umumnya.

Proses penentuan atau seleksi nominator penerima award dijalankan sejumlah panel tim ahli berdasarkan penelitian kelayakan dengan mewancarai hingga memverifikasi lapangan calon nominator yang tersebar di Indonesia. Seperti halnya Yayasan Merah Putih dan komunitas masyarakat adat Wana yang mengembangkan model alternatif Skola Lipu sebagai calon nominator juga mendapat kunjungan dan wawancara langsung pada tanggal 11-17 Oktober 215 di Palu dan lokasi proses belajar mengajar Skola Lipu yang berada di dataran tinggi wilayah mukim komunitas adat Taa Wana di Kabupaten Morowali Utara.

Hasil verifikasi lapangan inilah kemudian yang dipresentasi dan juga menjadi dasar bagi panel tim ahli yang secara bulat memutuskan memberikan penghargan Trubus Kusala Award bagi Yayasan Merah Putih pada kategori kelompok.

tubus kasali
Insert Foto : Perwakilan YMP Abdul Ghofur Saat Menerima Award Bersama Renald Kasali (juri) dan Paulus Wirotomo (juri)

Renald Kasali guru besar Fakultas Ekonomi Universiats Indonesia, salah satu panel tim ahli mengungkapkan bahwa “Sekarang ini banyak generasi wacana seperti di sosmed, namun kawan-kawan YMP rela berkarya nyata dengan memberikan pendidikan untuk anak-anak yang tinggal di pedalaman hutan”.

Selain Renald Kasali panel juri lainnya juga memberi apresiasi yang sama seperti Budayawan Arswendo Atwomiloto, Sri Palupi; Akademisi Universitas Negeri Yogyakarta, dan Paulus Wirotomo Ketua Yayasan Bina Swadaya.

Mereka berpandangan bahwa pertimbangan kelayakan pemberian penghargaan kepada rekan-rekan YMP dengan program Skola Lipunya merupakan wujud inovasi dalam memposisikan diri sebagai manusia sosial (Homohomunisosius) yang rela meninggalkan segala kenyamanan fasilitas seperti penerangan listrik, akses kesehatan, dan akses komunikasi yang tanpa signal ditengah-tengah pemukiman (lipu) tempat mereka melakukan porses transformasi ilmu ditengah hutan belantara bersama orang Taa Wana.

Sementara itu, Abdul Ghofur mengungkapkan, “ Terpilihnya YMP sebagai kelompok penerima penghargaan tidak lepas dari kerja keras bersama para pengurus YMP, para pendamping skola lipu, guru lokal dan kesadaran masyarakat adat Taa Wana untuk melek huruf dan angka dalam mengembangan pendidikan alternatif sesuai kebutuhannya”.(Fadjrianto)

Lihat Juga

Menang lewat Kisah Skola Lipu

WARTAWAN Media Indonesia M Taufan SP Bustan asal Palu, Sulawesi Tengah, meraih juara II lomba Artikel dan Karya ...

Perjuangan Tak Kenal Lelah Relawan YMP Membangun “Skola Lipu”

EFEKGILA.COM – Tak ada seragam, tak ada sepatu, tak ada pula gedung serta meja dan ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *