Mendahulukan Yang Permanen

Maaf yah Ayam, perkedel, capcay dan kue agar-agar — itu buat korban pengungsi, bukan buat relawan. Untuk relawan itu ikan asin, ungkap Murni sambil tersenyum.Relawan yang mendengar itu memaklumi, karena kondisi keuangan dari Donatur belum sanggup memberi makan relawan yang istimewa. Haha.. Yang penting makanan sehat, ungkap Evan (Relawan Posko).
Pengaturan makan di Posko ini manajemennya memang ketat. Alokasi pengungsi dari donatur memang khusus buat korban bencana. Relawan punya pos anggaran tersendiri.

Pengungsi? Memang relawan dan staf YMP Sulteng juga korban bencana, namun menurut Pardi masih tergolong pengungsi serkuler, merupakan kelompok pengungsi yang sifatnya sementara rumahnya masih layak ditinggali.
Sementara pengungsi permanen yang mengalami dampak kehilangan rumah, kehilangan keluarga serta kehilangan harta benda. Itu yang didahulukan. Menurut Murni target kedepan makanan sehat ini akan terus mengalami peningkatan seiring penerimaan dari Donatur yang dikhususkan buat pengungsi permanen. (ZL/MA)

Salah satu sudut Posko: Suasana bungkus Nasi Sehat.

 

Lihat Juga

Integrasi Perubahan Iklim, Hak Kesehatan dan Kekerasan Berbasis Gender untuk keadilan sosial

     Donggala, 16 Januari 2025. Lokakarya Pendahuluan Integrasi Perubahan Iklim, Hak Kesehatan Seksual dan ...

PLTA Bongka: Antara Listrik dan Air Mata di Tanah Adat*)

Oleh Amran Tambaru      Di tengah hutan yang rindang, di bawah naungan pepohonan yang ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *