Posko Kemanusiaan YMP Sulteng Tetap Beraktivitas

Palu 05/11/18. Assesment yang dilakukan relawan posko kemanusian YMP Sulteng menghasilkan situasi di wilayah terdampak yang masih membutuhkan bantuan. Olehnya penggalangan dana maupun bantuan dalam bentuk lain masih akan tetap berlanjut. Hingga hari ini total dana yang terkumpul di Donasi Publik Posko kemanusiaan YMP Sulteng sebesar Rp 148.564.556.

Menurut  Zaiful, Posko kemanusiaan YMP Sulteng akan  terus beraktivitas dimasa transisi ini dengan Intervensi bantuan untuk korban bencana disesuaikan dengan kebutuhan prioritas mereka dan kebutuhan  kelompok rentan. Selain itu, koordinasi dengan para pihak akan terus ditingkatkan guna meminimalisir bantuan yang sejenis pada lokasi yang sama sehingga semua bantuan bisa terdistribusi pada wilayah yang sangat membutuhkan.

Bantuan pada masa transisi sebelumnya, masih diprioritaskan untuk para ibu dan bayi yang berusia dibawah satu tahun. Paket bantuan untuk kebutuhan ibu berupa pembalut, pakaian dalam, dan hygene KIT . Sementara paket untuk kebutuhan bayi berupa kain popok, sabun bayi, bedak dan sampo bayi. Kedua jenis paket bantuan ini didistribusikan ke  pengungsian Petobo pada 29 Oktober.

Bagi para ibu, paket bantuan ini sangat membantu mengingat bantuan yang selama ini diberikan hanyalah pakaian layak pakai, sementara pakaian dalam wanita sulit didapatkan. “kami sangat bersyukur  atas bantuan ini, sebab bantuan seperti ini sangat langka,” ungkap sala satu ibu yang menerima bantuan.

Hal senada juga diungkapkan Camat Dolo Barat, Riadin saat diskusi dan distibusi paket kebutuhan perempuan dan anak dengan relawan YMP Sulteng (2/11/18). Menurutnya kebutuhan perempuan seperti ini jarang ada yang memberikan padahal jika melihat kondisi pengungsi yang menyelamatkan diri mereka hanya pakaian yang ada dibadan. “terimakasih kepada Posko kemanusian YMP Sulteng atas bantuan paket untuk para ibu dan bayi,” ungkapnya.

Camat yang punya dedikasi tinggi membantu warganya ini juga berharap pada pihak luar untuk berkoordinasi dengan pihak kecamatan agar dapat mengurangi kecemburuan sosial khususnya dalam distribusi bantuan di wilayahnya. Menurut pengakuannya, Dolo Barat ada 12 desa yang terdampak bencana khususnya keberadaan rumah warganya. Ada 584 rumah yang kondisinya rusak berat atau tak layak huni.

Pakaian Dalam Dibutuhkan

 

Koordinasi penting, untuk mengurangi kecemburuan sosial

 

 

Lihat Juga

PLTA Bongka: Antara Listrik dan Air Mata di Tanah Adat*)

Oleh Amran Tambaru      Di tengah hutan yang rindang, di bawah naungan pepohonan yang ...

Pelatihan Advokasi Hukum Meningkatkan Kesadaran Kolektif Masyarakat Adat Tau Taa Wana

Tojo Una-Una, Desember 2024 – Pelatihan advokasi hukum yang dilaksanakan pada 11–12 Desember di Hotel ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *