Udara masih sesejuk pagi, berbondong-bondong orang dari penjuru desa membanjiri teras bangunan tua yang telah lama di tinggal pergi pemiliknya. Ada juga beberapa undangan lainnya, seperti anggota dewan, camat dan kepala desa. Bahkan M.Ridha saleh dari Komnas HAM, juga turut hadir pada Haul ke XIII AMAN. Kali ini, moment tersebut digelar di Desa Maholo tepat pada hari sabtu 17 maret 2012.
Acara ini di buka dengan sambutan dari dewan adat Pekurehua yang diwakili Imanual Pele, yang juga merupakan anggota majelis Kondo Pakurehua Tawaelia (sedaratan Napu). Ia mengisahkan kronologi, perjuangan masyarakat adat Pakurehua dalam merebut hak mereka. “Harga mati bagi kami merebut kembali hak masyarakat adat, untuk hidup anak cucu kami.” Kata terakhir dari sambutannya.
Suguhan Tarian Dondi disela istirahat makan siang, memukau para undangan yang datang. Para penari yang semuanya berusia lanjut, dengan lihai bergerak mengikuti irama dari mulut mereka.
Di penghujung moment ini, ada hal yang lebih menggembirakan untuk masyarakat adat Pakurehua. Penandatangan bersama, berita acara “tuntutan Masyarakat Adat Pakurehua”. Ini menjadi agenda terakhir yang mungkin sangat menarik. Satu keinginan, Tanah Adat mereka dikembalikan dan Izin HGU PT. Perkebunan Hasfram Napu segera dicabut.
Hari ulang tahun yang biasanya bertaburan balon atau nyala lilin, tapi kali ini terlihat beda. Tebaran para personil kepolisian dan tentara mewarnai Haul AMAN. Bahkan ada yang menyandang senjata di depan pintu gerbang masuk. Entahlah, siapa yang dikawal oleh dua truk perintis tersebut dan beberapa anggota tentara. Yang saya tahu, ini adalah acara memperingati hari bersejarah AMAN. (ferra)