SILO 31″CALEG AKTIVIS PEMBAWA PESAN PERUBAHAN”

Pembaca yang bijak,

DI awal tahun 2009 ini, kita menghadapi salah satu momentum politik penting dalam kehidupan bernegara kita, yakni pemilihan umum. Meski baru akan digelar awal bulan April nanti, namun suasana kemeriahan pesta demokrasi itu sudah mulai terasa. Setiap saat kita dijejali iklan politik diberbagai media cetak, elektronik, dan bahkan di hampir setiap persimpangan jalan kita bisa menyaksikan wajah dan lambang partai yang berkompetisi meraih simpati warga.

Menurut riset AC Nielsen, belanja iklan politik di Indonesia, sepanjang 2008 telah menghabiskan dana Rp 2,2 triliun atau naik 66 persen dibanding tahun 2007 sebesar Rp 1,31 triliun. Angka ini tentu luar biasa besar, apalagi bila kita menengok kondisi sebagian besar rakyat negeri ini yang masih bergelut dengan kemiskinan.

Pemilu sebagai wujud kedaulatan rakyat, mestinya bisa menghasilkan pemimpin-pemimpin yang peduli dan berpihak pada kepentingan rakyat.

Pemilu kali ini yang akan dilaksanakan tanggal 9 April, meski tidak berbeda jauh dengan pemilu-pemilu sebelumnya, sedikit membawa semangat  perubahan. Masuknya para aktivis yang selama ini terkenal gigih memperjuangkan kepentingan-kepentingan rakyat dalam perebutan ruang kekuasaan, membuat kita bisa menaruh harap akan datangnya perubahan yang lama kita perjuangkan.

Fenomena terjunnya para aktivis gerakan sosial dalam perebutan ruang pengambilan kebijakan atau yang disebut sebagai fenomena go politics para aktivis memang bukan hal baru. Namun saat ini begitu menonjol karena dilakukan dengan lebih terbuka dengan jumlah yang lebih banyak. Dan ini terjadi di semua level, baik nasional maupun lokal.

Di Sulawesi Tengah, sejumlah nama aktivis yang terkenal gigih berjuang bersama rakyat ikut dalam pertarungan memperebutkan kursi parlemen. Sebagai aktivis yang memiliki kepedulian dan memahami dengan baik segala permasalahan rakyat tentu saja kita bisa berkeyakinan penuh pada mereka untuk memperjuangkan habis-habisan semua permasalahan yang kita hadapi. Meski demikian jalan menuju gedung parlemen tentu saja tidak mudah. Sejumlah tantangan telah menanti langkah mereka.

SILO edisi ini, mencoba mengulas fenomena  go politics aktivis. Dengan harapan bisa menjadi sumber inspirasi, baik bagi kalangan aktivis maupun kepada masyarakat luas sela-ku pemegang penuh  kedaulatan di negara ini agar dapat menentukan pilihan secara tepat.

Selamat membaca!

Redaksi.

Lihat Juga

‘People of the forest’: Indigenous Indonesians stake claim to land

‘People of the forest’: Indigenous Indonesians stake claim to land, demikian judul laporan Peter Yeung ...

Wana Lestari untuk LPHD Lampo

     Palu, 4/7/23. Alhamdulillah, Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Desa Lampo ditetapkan sebagai pemenang ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *