SILO 44 “MENELAN GETIR DI TANAH KAYA”

Pembaca SILO yang budiman,

TAK terasa, setahun telah kita lewati. Waktu terus bergulir dan saat ini kita berada di penghujung tahun 2011 dan memasuki awal tahun baru 2012.

Ada baiknya, pergantian tahun tidak kita lewatkan begitu saja sebagai peristiwa yang biasa dan rutin. melainkan kita jadikan sebagai momentum untuk melakukan perenungan dan evaluasi terutama dalam melihat ; apakah dalam setahun yang kita lewati ini kondisi lingkungan hidup dan kesejahteraan rakyat semakin baik atau justru kian terpuruk, dan selayaknya pun kita secara jujur mesti bertanya sejauh mana perjuangan yang kita lakukan berkontribusi dalam perbaikan kondisi lingkungan hidup dan kesejahteraan orang banyak; dan seperti apapula dinamika kebijakan dalam pengurusan soal lingkungan hidup dan kesejahteraan rakyat.?

Selain itu, rasanya tidak kalah pentingnya ialah membuka catatan-catatan kita atas berbagai peristiwa di daerah, dalam negeri maupun luar negeri yang secara langsung dan tidak langsung sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat, sekaligus mencoba menjawab mengapa dan bagaimana semua itu bisa terjadi? Dari sejumlah catatan-catatan itu kita bisa mencari rumusan jalan keluar bersama untuk melakukan perubahan di waktu yang akan datang.

Dalam kerangka menjawab sejumlah pertanyaan sekaligus mencari rumusan solusi kedepan itulah Silo edisi kali ini hadir ke hadapan sidang pembaca yang terhormat. Edisi akhir tahun 2011 ini Redaksi menyajikan semacam kilas balik peristiwa lingkungan dan pengelolaan sumberdaya alam dalam rubrik Fokus.

Sejumlah catatan peristiwa penting selama tahun 2011 utamanya terkait sektor lingkungan hidup dan PSDA kembali kami buka, sekali lagi tujuannya agar menjadi bahan evaluasi dan pembelajaran bagi kita semua.

Dengan membuka kembali catatan-catatan atas serangkaian kejadian dan situasi yang terjadi di tahun 2011, kita bisa mengetahui apakah ada perubahan yang terjadi dengan rakyat dan bangsa ini atau tidak sama sekali, serta mengapa dan bagaimana semua itu bisa terjadi, lalu dari situ kita bisa menyusun apa yang baiknya kita lakukan di waktu yang akan datang.

Edisi 44 silo diakhir tahun ini akan banyak menyajikan informasi seputar hal tersebut, hal ini pula yang akan menyadarkan kita semua bahwasanya kepentingan investasi dan para pemodal telah meminggirkan hakikat dan martabat kehidupan rakyat yang menjadi pemilik negeri ini. Selamat membaca.

Hormat kami
Redaksi

Lihat Juga

KARAMHA Sulteng Dorong Hutan Adat Masuk Dalam Perda Tata Ruang

PALU – Berbicara tentang Hutan Adat, Koalisi Advokasi untuk Rekognisi Hak Masyarakat Hukum Adat (KARAMHA) ...

Tidak Diganggu Saja Tau Taa Bisa Hidup Baik

     13 Agustus 2022, bertempat di Balai Pertemuan Lipu Kasiala Kabupaten Tojo Una-una dilaksanakan ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *