(Donggala, 3/8/15), Hutan desa merupakan salah satu skema pemberdayaan masyarakat desa yang bersentuhan dan memiliki interaksi dengan kawasan hutan, yang kemudian dimanfaatkan dalam peraturan Mentri Kehutanan tahun 2014 No.89. Menurut Edy Wicaksono (koordinator Community Base Forest Management YMP), Pengelolaan Hutan desa bukan semata-mata berorentasi soal ekonomi tapi juga unsur lingkungan agar tidak terjadi kerusakan hutan yang berdampak pada lingkungan. Hutan Desa merupakan hutan negara yang dikelolah oleh masyarakat dalam administratif pedesaan yang dimanfaatkan untuk kesejatraan masyarakat. Sehingga pengelolaan Hutan Desa diberikan kepada lembaga kemasyarakatan dalam hal ini Lembaga Pengelolah Hutan Desa (LPHD) yang ditetapkan dalam perdes.
Agar kelembagaan LPHD bisa maksimal, dilakukan pendampingan pada masyarakat. Menurut Faiza, ( CO – CBFM) Pembentukan LPHD Desa Lampo Kecamatan Banawa Tengah Kabupaten Donggala memanglah salah satu syarat dalam pengajuan Hutan Desa, olehnya itu penting bagi sebuah desa untuk membentuk LPHD. Tidak hanya itu menurut gadis kelahiran Labuan ini, penguatan terhadap LPHD melalui pendampingan merupakan proses yang mesti dilakukan agar warga siap mengelola nantinya.
Hutan desa bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat secara berkelanjutan dan menjamin kelestarian lingkungan. Untuk Mewujudkan itu, Faiza melakukan dampingan dengan memberikan penguatan-penguatan kepada masyarakat agar lebih terarah dan mandiri dalam pengelolaan hutan desa tersebut. Berbagai cara ia lakukan dalam memberikan penguatan, salah satunya memperbanyak diskusi dengan kelompok masyarakat dan juga melakukan pertemuan berkala dengan LPHD .
Melakukan penguatan kelembagaan LPHD di desa tentunya tak lepas dari berbagai kendala. Seperti yang telah dilalui Faizah, terkadang harus menghadapi masyarakat yang keras dengan pendapatnya yang bahkan sulit menerima pendapat orang lain. “Tidak semua masyarakat terlibat aktif dalam kegiatan kampung, dan masih kurangnya partisipasi perempuan dalam kelembagaan, padahal partisipasi mereka juga sangat diperlukan”, eluhnya. Ia berharap dengan terus optimis melakukan pendekatan dengan menjalin komunikasi yang baik, nantinya masyarakat bisa lebih peka dan kreatif serta bahu membahu membangun desa yang sejahtera. Semoga. (RIA).