Palu, 14 Oktober 2018
Berita bencana gempa, tsunami dan Likuifaksi, mengorek nurani yang mendengarnya. Masyarakat Indoneisapun bergerak membantu warga Palu, Donggala dan Sigi. Salah satu diantaranya dari Kabupaten Paser Kalimantan Timur. Edwar Effensi (BPBD Kabupaten Paser) dan H. Abdul Aziz (DPD KNPI Paser) sudah tiga hari melakukan mapping korban bencana khususnya di Perumnas Balaroa dan Kelurahan Mamboro menyisakan pekerjaan rumah yang belum tuntas.
Relawan Kabupaten Paser tersebut mencoba mencari partner. Pertemuan yang kebetulan berteman dengan relawan YMP Sulteng (Sir Leyf Evan Cryf) dengan relawan Paser (Awang Febian) keduanya satu sekolah di SMP 4 Samarinda. Tamu kebetulanpun bertandang di Posko.
Diskusipun digelar, menyimpulkan pentingnya maping dan assesment sebelum memberi bantuan korban. Maping untuk menentukan titik lokasi, sementara assesment bermanfaat guna memberi bantuan sesuai apa yang dibutuhkan korban.
Hasil mapping Perumnas Balaroa dan Kelurahan Mamboro merupakan hal yang diutamakan pendistribusian bantuan dari Paser. Namun bicara pengungsi Balaroa misalnya, warga pengungsi permanen ini umumnya menyebar di wilayah lain.
Menurut Rahman (relawan YMP Sulteng) Pengungsi Balaroa menyebar diantaranya di Kelurahan Duyu, BMKG (Dusun Padanjese kelurahan Balaroa, Desa Baliase, jalan Pue Bongo) Memang bantuan dari Kabupaten Paser belum tiba di Palu.
Menurut Abdul Aziz, bantuan dari masyarakat Paser sudah 3 hari lalu sudah masuk di Bandara Sepinggan Balik Papan, namun sampai saat ini (14/10/18) setelah dicek di Bandara Mutiara Sis Aljufri belum tiba.
Akhir diskusi dibuat berita acara kesepakatan kerjasa antara BPBD Kabupaten Paser dan DPD KNPI Paser dengan YMP Sulteng dalam pendistribusian bantuan barang sembako. Kapankah bantuan tiba, semoga doa pembaca bisa mempercepat bantuan tersebut tiba. Amin (ZL/MA)