Palu, 13 Oktober 2018
Tiba-tiba saja Relawan Kemanusian YMP SulTeng Pardi Lasaming mengangkat telpon, dari balik bicara terdengar sayu permintaan diiringi nada pengharapan. Cuaca mendung pertanda hujan akan turun – sementara dipengungsian tenda sangat kurang. Tidak hanya itu, anak kami yang baru berumur 3 tahun juga membutuhkan susu. Ungkapan ini dari ibu muda Mira.
Menurut Edy (koordinator Posko), salah satu aspek permasalahan di pengungsian adalah layanan kesehatan. Perempuan dan anak rentan terserang penyakit, akibat kekurangan suplement nutrisi khusus bagi perempuan dan anak. Anak sangat butuh susu dan makanan bayi serta popok bayi.
Ibu Mira adalah salah satu pengungsi yang berlokasi di Sigi Biromaru. Cukup jauh lokasi pengungsian dari posko. Memang seharusnya kami yang datang memberi sentuhan, ungkap Edy (Koordinator Posko), namun karena keterbatasan barang di Posko agak susah kami melayani karena memberi ke pengungsian dalam secara individual membuat pengungsi lain cemburu.
Kondisi ekonomi memang sudah mulai bergerak, namun menurut pantauan relawan, harga-harga bahan yang terjual mengalami peningkatan 20 – 30 %. Selain itu barang-barang juga langka di pasaran khususnya susu bayi sementara di Kabupaten Sigi jumlah Balita sekitar 23.000 jiwa. Selain itu kebutuhan perlengkapan perempuan (pembalut) sangat dibutuhkan dipengungsian. (ZL)