Permasalahan lingkungan hidup, masih menjadi topik menarik. Beragam bencana yang terjadi belakangan ini, menunjukkan tingkat kerusakan lingkungan memasuki tahap memprihatinkan.
Data kementerian Lingkungan Hidup menyebutkan, saat ini lebih kurang 62 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia dalam kondisi kritis. Angka itu meningkat tiga kali lipat selama kurun 22 tahun terakhir. Selain itu, kerusakan hutan dan lahan di Indonesia pada 2005 telah mencapai angka 43 juta hektar (ha). Sementara periode 1963-1973 kerusakan hutan berkisar 12,7 juta ha.
Pada 1999-2000 kerusakan naik menjadi 23,7 ha. Laju kerusakan hutan dan lahan terus meningkat mencapai angka 1,6 juta hingga 2 juta ha pertahun. Diperkirakan, berkisar 70–80 persen penebangan yang dilaku-kan di Indonesia adalah peneba-ngan liar.
Akibat dari degradasi lingkungan, ribuan spesies hewan dan tumbuhan terancam punah. Demikian pula dengan keberlangsungan hidup lebih kurang 50 juta masya-rakat adat yang telah hidup turun temurun di sekitar kawasan hutan.
Kajian tentang degradasi lingku-ngan menjadi penting, untuk mendapatkan gambaran tentang sejauhmana kualitas kemerosotan lingkungan hidup di suatu wilayah baik lingkungan fisik maupun biotik. Selain itu, untuk menge-tahui berbagai faktor yang menga-kibatkan kemerosotan lingkungan entah bersifat alamiah maupun karena campur tangan manusia.