SAAT ini Poboya menjadi pusat perhatian hampir seluruh masyarakat di Sulawesi Tengah, khususnya di Kota Palu. Jika sebelumnya nama Poboya belum terlalu “tenar” dikenal oleh masyarakat kota ini, tapi sekarang Poboya hampir menjadi topik pembicaraan di setiap sudut kota. Mulai dari pejabat pemerintah, pengusaha, aktivis lingkungan, bahkan masyarakat biasa ramai membincang kawasan ini.
Kelurahan di bagian timur Kota Palu ini berbatasan langsung dengan wilayah kabupaten Parimo di mana sebagian wilayahnya berada dalam wilayah Taman Hutan Raya (Tahura). Tiba-tiba saja menjadi buah bibir, tak sebatas buah bibir, euforia Poboya juga telah menyedot banyak orang dari berbagai latar belakang dan asal usul daerah untuk datang mengadu nasib ke wilayah ini. Entah itu rakyat biasa, pengusaha, aparat pemerintah, hingga oknum TNI dan Polri. Mereka bukan hanya datang dari Kota ini, namun sebagian besar berasal dari provinsi Sulawesi Utara dan Gorontalo. Tak ayal, pos retribusi di pintu masuk yang dikelola dewan Adat sampai saat ini telah berhasil mengutip sekitar Rp 150 juta.
Adalah emas, yang menjadi pangkal kehebohan ini. Kilau emas yang dikandung tanah Poboya telah menjanjikan keuntungan berlipat ganda dan kehidupan yang lebih baik bagi mereka. Sesungguhnya, kandungan emas Poboya telah diketahui sejak lama. Namun model penambangan tradisional dengan cara mendulang saat itu tak memberikan pengharapan yang berlebihan bagi para pendulang lokal.
Geger emas Poboya berawal dari masuknya beberapa penambang yang berasal dari luar Kota Palu dengan membawa serta teknologi dan pengetahuan yang mereka gunakan di beberapa lokasi penambangan emas dengan menggunakan mesin tromol. Mesin ini memang menjadikan proses penambangan jauh lebih cepat dan menghasilkan. Akibatnya proses penambangan emas Poboya berlangsung dengan sangat massif dan kian tak terkendali.
Hingga edisi ini diselesaikan, sejumlah tromol yang beroperasi diperkirakan warga berjumlah sekitar 92 unit usaha. Belum lagi beberapa tromol yang beraktivitas di luar Poboya misalnya di Kelurahan Kawatuna, Lasoani dan Tanahmodindi. Bahkan beberapa di antaranya mulai dilakukan di sekitar pemukiman warga. Jumlah tromol yang berputar di setiap unit usaha tromol itu ber-variasi, mulai dari 10 hingga lebih dari 30 tabung tromol.
Aktivitas penambangan yang tidak terkontrol tersebut telah mengundang kekhawatiran banyak pihak. Satu persatu persoalan mulai timbul akibat dari aktivitas tersebut. Kerusakan dan pencemaran lingkungan merupakan masalah terdepan yang muncul. Kerusakan areal hutan dan sungai akibat penggalian, penggunaan bahan kimia berbahaya seperti mercury dan sianida telah terbukti mencemari sumber air bersih bagi masyarakat. Bahkan beberapa ternak milik warga menjadi korban setelah meminum limbah hasil pengolahan emas tersebut. Hasil penelitian Dinas Kesehatan terhadap kualitas air bersih milik warga menunjukan adanya kandungan bahan mercury yang melebihi ambang batas. Olehnya pemerintah daerah secepatnya harus melakukan upaya-upaya penanganan dan penyelesaiannya.
Penting untuk diingat, Sungai Poboya dan Sungai Kawatuna merupakan sumber air yang digunakan PDAM Kota Palu dan Donggala untuk melayani kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kota Palu. Bisa dibayangkan bagaimana ratusan ribu warga Kota Palu terpaksa mengkonsumsi air yang tercemar mercury dan sianida. Tentu saja kita tak ingin kasus Minamata atau tragedi Buyat terulang dan menimpa kita semua di Kota Palu.
Pembaca sekalian, karena itulah Silo edisi 34 ini memilih topik tam-bang emas Poboya sebagai liputan utama. Investigasi lapangan, wawan-cara ahli, serta diskusi dilakukan untuk menyajikan informasi yang lengkap kepada pembaca sekalian agar sekiranya informasi ini bisa menjadi rujukan semua pihak dalam menentukan sikap dan mencari solusi yang tepat untuk menyikapi masalah ini. Khususnya bagi pemerintah daerah selaku pengambil kebijakan.
Komitmen dan ketegasan serta sikap bijak pemerintah sangat diharapkan dalam menyelesaikan permasalahan tambang Poboya. Ketegasan paling utama yang musti diperlihatkan kepada publik adalah dengan menindak tegas oknum pemerintah dan aparat keamanan yang terlibat dalam aktivitas ini.
Selain informasi seputar tambang Emas Poboya, Silo juga tetap menyajikan berbagai informasi lainnya seputar kehidupan rakyat dan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh YMP beserta jejaringnya. Selamat membaca!
Wassalam
Redaksi