Kondisi ekonomi khususnya masyarakat pesisir pantai barat Kabuapten Donggala belum pulih. Masyarakat yang umumnya nelayan tersebut kondisi rumahnya rusak total akibat gempa dan hantaman tsunami.
Menurut Pak Arfan, umumnya rumah di pesisir pantai rata dengan tanah. Korban jiwa yang meninggal di Desa Lero Tatari ada 15 orang akibat Tsunami. Sebagian warga pesisir yang rumahnya disapu ombak itu mengungsi di jalan poros dekat ktr desa dan sebagian tinggal di rumah keluarganya.
Akibat Tsunami perahu baik bermotor maupun tidak yang jumlahnya kurang lebih 125 unit tersebut sudah hilang tertelan bumi, ungkap salah satu nelayan termasuk alat tangkapnya.
Menurut Sharun Latjuba, koordinator untuk bulan Januari tahun ini beras yang diditribusi di Palu, Donggala dan Sigi 7,5 ton dan tambahan pangan lainnya. Alasan masih memberi bantuan logistik karena kondisi ekonomi masyarakat korban bencana secara ekonomi belum pulih.
Bantuan ini hasil kerjasama dengan beberapa lembaga (kerk in actie; ICCO Cooperation; Huma dan YMP Sulteng). Untuk wilayah Pantai Barat didistribusi di Desa Lero Tatari, Dalaka dan Oti.
Jumlah beras yang didistribusi sebanyak 1,5 ton. Selain beras dalam paket juga berisi Ikan kaleng, telur, minyak goreng, susu dan gula jelas Herdiansyah (relawan Posko YMP Sulteng) saat mendistribusikan kebutuhan pangan warga pada 17 Januari 2019.
Kebutuhan pangan menurut warga, terkahir diterima pada bulan Desember. Untuk Bulan Januari ini yah baru dari Relawan YMP Sulteng, ungkap warga sambil mengucapkan terimakasih.(ipul)