Donggala Hadapi Perubahan Iklim, KLHK Beri Pesan Positif

Donggala (11/07/2019). Disadari atau tidak, laju perubahan iklim saat ini semakin cepat dibandingkan puluhan tahun sebelumnya. Kondisi ini ditandai adanya perubahan temperatur harian seperti perubahan pola curah hujan, meningginya permukaan air laut maupun variabilitas iklim. Kondisi ini memberi dampak serius pada berbagai sektor seperti pertanian, kesehatan bahkan ekonomi.

Berbagai sumber menyebutkan setiap tahun suhu bumi terus mengalami peningkatan yang salah salah satunya disebabkan oleh deforestasi hutan. Ini jelas menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti kerusakan DAS, banjir bandang, bahkan bencana kekeringan dan penyakit menular. Menghadapi ancaman perubahan iklim, Pemerintah Indonesia melakukan berbagai upaya yang dianggap ideal dalam menahan laju dampak perubahan iklim, salah satunya melalui program Kampung Iklim (ProKlim) yang diluncurkan Kementrian LHK sejak tahun 2014.
Kabupaten Donggala menjadi satu-satunya daerah di Sulawesi Tengah yang menjadi role-model program kampung iklim (ProKlim) saat ini, khususnya areal Hutan Desa Lampo Kecamatan Banawa Tengah. ProKlim sendiri merupakan program berbasis masyarakat dan berbasis sumber daya lokal guna memperkuat upaya adaptasi dan mitigasi atas perubahan iklim.

Ir. Triwidawati
Ir. Triwidawati: Donggala sebagai kabupaten berketahanan iklim

Direktorat Adaptasi Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Ir. Triwidawati mengungkapkan harapannya kepada Pemda Donggala untuk mendukung program Kampung Iklim (ProKlim) yang diklaim mampu menurunkan emisi karbon melalui kebijakan daerah. “harapan saya (KLHK) tentunya pemerintah daerah Kabupaten Donggala untuk dapat melaksanakan program adaptasi dan mitigasi perubahan iklim secara berkelanjutan dengan menyusun perangkat kebijakan dan peraturan untuk bagaimana Kabupaten Donggala menjadi kabupaten yang berketahanan iklim dan rendah emisi karbon” ungkapnya.

Selain itu ditingkat tapak ia mengharapkan adanya kesiapan masyarakat khususnya masyarakat Desa Lampo dalam menerima ProKlim sebagai bentuk adaptasi dan mitigasi atas perubahan iklim. “ditingkat masyarakat tentu harapan kami (KLHK), masyarakat Desa Lampo khususnya yang menjadi lokasi kegiatan percontohan (ProKlim) bisa mempunya semangat dan juga siap untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan yang akan kita identifikasi bersama-sama untuk bagaimana masyarakat juga siap dalam menghadapi perubahan iklim” kata Triwidawati usai kegiatan bertajuk Sosialisasi Program Kampung Iklim di Tingkat Kabupaten Donggala, pada Kamis (11/07/19).

Kegiatan yang diinisiasi kerjasama Yayasan Madani Berkelanjutan Jakarta dan YMP Sulteng ini dimaksudkan untuk mengkampanyekan isu perubahan iklim sekaligus mengimplementasikan pengembangan role-model ProKlim di Kabupaten Donggala yang dianggap sangat rentan mengalami dampak perubahan iklim, terutama dilevel tapak. (Nutfa)

Lihat Juga

Wana Lestari untuk LPHD Lampo

     Palu, 4/7/23. Alhamdulillah, Lembaga Pengelola Hutan Desa (LPHD) Desa Lampo ditetapkan sebagai pemenang ...

Mogombo, Menata Kehidupan Sosial

     Tau Taa Wana Posangke merupakan masyarakat dengan ikatan kekerabatan kuat, interaksi sosial yang ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *