MENENGOK ORANG TAA WANA POSANGKE (1)

Kearifan Yang Diabaikan

Setelah menempuh perjalanan menggunakan kendaraan roda empat dari Kota Palu sekira 8 jam, dari Kota Palu menuju Kota Palu menuju Kolonedale, rombongan kunjungan media ke komunitas Taa Wana Posangke yang difasilitasi Yayasan Merah Putih (YMP), Metro Sulawesi dan Kontributor Media Indonesia Untuk Sulawesi Tengah M Taufan SP Bustan bersama dengan driver dan Manajer Kampanya YMP Kiki Rizki Amelia menyempatkan diri untuk berkunjung ke kediaman jurnalis senior Sulteng, Erick Tamalagi.
Kemudian menuju Baturube, diseetai Koordinator Skola Lipu Abdul Ghofur dan Manajer Kantor Lapangan Morowali Utara YMP, Supardi Lasaming menggunakan kapal kayu dengan biaya perjalanan Rp45 ribu per orang sekira 5 jam perjalanan.

Setiba di pelabuhan Batu rube, perjalanan dilanjutkan menggunakan ojek dengan ongkos Rp80 ribu menuju Desa Taronggo, Selama kurang lebih 2 Jam perjlanan melintasi sekira 6 desa, yang luas administrasi wilayah masing-masing desa mencapai luas satu kecamatan di Kota Palu, dengan kondisi jalan yang sebagian besar belum beraspal dan berlubang.

Setiba di desa terakhir, Taronggo, rombongan beristirahat sejenak dirumah orang Taa yang sudah bermukim di desa, Apa(papa) Ketong untuk makan siang. Dan dengan disertai mitra YMP; Indo (ibu) Imel melanjutkan perjalanan menuju Lipu-Lipu(dusun) tujuan , yang terletak di kaki Gunung Tokala dan daerah aliran sungai (DAS) Salato yang hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki, yang untuk mencapai Lipu Sumbol; lipu tujuan pertama.

Begitu kaki terjejak di kawasan hutan adat Taa Wana Posangke, bentang alam yang kolaborasi hijau pepohonan, tebing dan riak aliran sungai Salato jadi bonus awal rangkaian perjalanan panjang dan melelahkan dari Palu – Kolonedale – Baturube, Subhannallah.

Aliran Sungai Salato seluas kurang dari 100 meter sedalam hingga sepaha orang dewasa itu, yang harus kami seberangi hingga empat kali, seolah tak ingin menghalangi aneka warna bebatuan didasarnya, pun dengan ikan-ikan yang berseliweran didalamnya.

Padi ladang tanaman orang Wana Posangke sedang menghijau daunnya, setelah setahun sebelumnya kawasan perladangan itu kering akibat musim panas yang panjang. Sehingga hasil pertanian padi ladang tahun 2015 lalu sangat kecil.

Segala yang nampak pada pandangan mata; pada perjalan itu sekaligus jadi bukti, bahwa orang Taa Wana Posangke hidup harmonis dengan alam tempat mereka tinggal. Seolah saling membutuhkan, saling memberi dan saling menerima antara mereka.

“Waktu ada kebakaran hutan,kalau tidak ada mereka barangkali sudah habis hutan ini, untung ada mereka sehingga api tidak sampai menjalar jauh,” kata Koordinator Skola Lipu, Abdul Ghofur.“Kami cuma pakai yang ada saja,” tambah Apa Ugo, tokoh Lipu Sumbol.

Keramahan dan keakraban orang Taa Wana Posangke dengan alam sekelilingnya juga nampak jelas dari bantaran Sungai Salato, ini terlihat dari pepohonan tinggi menjulang disepanjang pinggir sungai.

Sekira Pukul 16:00 rombongan tiba di Lipu Sumbol, dengan tujuan rumah Apa Ugo, sebelumnya tiba dirumah Apa Ugo, kami melintas didepan Skola Lipu, yang ternyata jadi penurunan ketegangan sekaligus pembangkit semangat Taufan atau Opan, yang terangah sedikit pucat penuh keringat, hanya dengan melihat julang pegunungan Tokala yang menghimpit DAS Salato.

Sambut malam, kami segera menuju bebatuan besar di Sungai Salato untuk mandi.Selanjutnya makan malam dna malam harinya sejak sekira pukul 20:00, puluhan Orang Wana Posangke sudah berkumpul di rumah Apa Ugo, yang sukacita menyambut kedatangan kami untuk membahas banyak hal tentang mereka, apa saja ?(Joko Santoso/bersambung)

Sumber : Harian MetroSulawesi Edisi 1 Maret 2016

Lihat Juga

Usulan Hutan Adat Diserahkan ke KLHK

TOUNA, MERCUSUAR – Masyarakat adat Tau Taa Wana Una di Kabupaten Tojo Una-una (Touna), Selasa ...

MASYARAKAT BALEAN TERIMA SK HUTAN DESA

(Jakarta, 26/10/2017),Presiden Jokowi menyerahkan SK Hutan Desa Balean kepada Ketua lembaga pengelola hutan Desa Balean, ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *