PALU, QALAMUN – Yayasan Merah Putih (YMP) Palu bersama komunitas adat Tau Taa Wana mengembangkan Skola Lipu. Skola Lipu yang berarti sekolah kampung ini, dikembangkan sejak tahun 2005 silam. Manager Informasi dan Kampanye YMP, Kiki mengatakan alasan didirikannya Skola Lipu karena masyarakat Tau Taa Wana selalu dibodohi oleh pihak luar. “Masyarakat Tau Taa Wana mendirikan Sekolah Lipu ini karena selama ini mereka selalu dibodohi oleh pihak luar serta mereka tidak mendapat layanan pendidikan dari pihak Negara. Sehingga dengan wadah yang mereka galang sendiri mereka bisa sama-sama belajar dan saling mengajar membaca, menulis dan berhitung satu sama lain,” ujarnya saat ditemui di sela-sela perayaan Hari Aksara Internasional (HAI) tingkat Nasional ke-51.
Kiki yang merupakan salah satu pengelola majalah Silo juga mengemukakan bahwa dalam pengembangan Skola Lipu, mereka mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. “Bantuan yang kami dapatkan untuk pengembangan Skola Lipu ini, salah satunya berasal dari donasi komunitas 1001 buku, serta dana oprasional dari Rainforest Foundation Norway (RFN),” katanya.
Bukan hanya bantuan dana atau buku, seiring berjalannya waktu Pemerintah Kabupaten Tojo Una-una mengeluarkan Peraturan Bupati Nomor 13 tahun 2011 tentang pengakuan dan perlindungan penyelenggaraan Skola Lipu pada masyarakat hukum adat Tau Taa Wana. (Mg. SDQ)
sumber : qalamunnews.com