Dimana Ada Pertemuan Pasti Ada Perpisahan

(Palu,31/12/205),“Saya menyimak dari awal bahwa apa yang kita lakukan selama dua hari ini dalam Evaluasi bersama pembelajaran dan pencapaian proram KLIMA  merupakan sebuah capaian dan langkah maju”, Ungkap Andreas Lagimpu, mewakili Forum Masyarakat Kawasan Hutan (FKMH) yang juga mitra kerja YMP dalam program Hutan dan Perubahan Iklim di Hotel Jazz 30 Desember 2015 kemarin.

Insert Foto : Nirsam  Membantu Memaparkan Hasil Diskusi Kelompok Bersama Pendamping Lapangan dan Masyarakat
Klima over2
Insert Foto : Staf YMP dan Masyarakat Dampingan Program Klima Yayasan Merah Putih

Sekalipun program pendampingan KLIMA berakhir tahun ini bukan berarti muncul  stagnasi dalam mengawal kebijakan perubahan iklim yang berada di tingkat tapak, mengingat selama pendampingan telah banyak simpul jejaring maupun masyarakat yang tercerahkan. Yang dibutuhkan kemudian  adalah “desa perlu prakarsa yang tinggi dalam menyatakan konsep dalam upaya pemanfaatan ruang dana tata kelola pada saat impelementasi kebijakan perubahan iklim yang mau tidak mau harus tetap jalan”, Imbuh Andreas yang juga tokoh masyarakat adat Kulawi ini.

Tiga tahun merupakan waktu singkat dalam umur sebuah program yang telah menghasilkan sekian banyak capaian, tidak dipungkiri juga terdapat kelemahan-kelemahan dalam  pendampingan dan implementasi program baik secara teknis maupun substansif. Sehingga apa yang telah dilakukan dalam pertemuan ini adalah untuk melakukan pembelajaran apa yang telah dikerjakan selama tiga tahun terakhir dan untuk kerja-kerja kedepan.

Menurut Kiki Rezki Amelia, Selaku Program Officer KLIMA YMP mengungkapkan, pendampingan masyarakat yang akan berakhir ini diharapkan tidak menjadi kebuntuan masyarakat dalam mengadvokasi ruang dan wilyahnya karena indikator keberhasilan program adalah kemandirian masyarakat yang didampingi sebab telah tercerahkan, tutur ketua panita lokakarya evaluasi bersama pembelajaran dan pencapaian program klima ini.

ibu kiki
Insert Foto : Kiki Rezki Amelia PO Hutan dan Perubahan Iklim YMP

Dalam pembelajaran selama dua hari tersebut menghasilkan rekomendasi untuk simpul jaringan agarselalu berperan aktif menjalin komunikasi simpul desa, kader  desa, dan para pihak sebelum dan sesudah aktifitas sehingga desiminasi informasi dapat teresebar dengan luas, sehingga gerakan sosial tidak eksklusif hanya pada simpul jaringan yang terbentuk selama pendampingan. Masyarakat juga berharap YMP menjaga dan merawat wilayah dampingan agar menjadi modal gerakan sosial yang berkesinambungan, Selain itu peserta   berharap YMP mendampingi komunitas/wilayah dampingan dalam penyusunan produk peraturan-peraturan desa.

Cerita haru dari akhir kegiatan ini adalah sebagaimana hukum dunia, dimana ada pertemuan pasti ada perpisahan, pendamping lapangan yang selama beberapa tahun hilir mudik, tinggal, belajar, dan tumbuh bersama masyarakat kampung tidak akan intens lagi datang berkunjung sebagaimana pada saat program berjalan, sebagaimana yang diungkapkan Nirsam “ terima kasih buat warga desa Panii dan Rerang karena telah menerima kami beberapa tahun ini, kami minta maaf jika ada yang salah dalam perbuatan dan ucapan”. (Fadjrianto)

Lihat Juga

Kejahatan Lingkungan di Dua Kabupaten Diungkap

Lokakarya YMP Sulteng Demi memperoleh keadilan yang semestinya sebagai warga negara,Yayasan Merah Putih (YMP) Sulawesi ...

Peta Jalan Hutan Adat Sulteng Disusun

Palu, Metrosulawesi – Sejumlah organisasi masyarakat sipil, komunitas adat bersama pemerintah daerah serta unit pelaksana ...

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *