Tag Archives: masyarakat adat

Kearifan Orang Wana dan Peradilan Adat

Oleh : Kiki Rizki A* Tepat tanggal 20 mei 2016 yaitu hari di tandatanganinya MOU antara Forum Peradilan Adat, Polda dan Pemprov Sulawesi Tengah, pada saat itu pula saya berkesempatan menuju ke salah satu wilayah adat Tau Taa Wana yaitu Lipu Vananga Bulang. Lipu dalam bahasa lokal berarti kampung dan ...

Read More »

Orang Wana Salaki Akan Perjuangkan Hutan Adat

Edy Wicaksono* Perjalanan menuju perkampungan masyarakat adat Tau Taa Wana Salaki, meski melelahkan namun sangat mengasyikan terutama bagi yang suka menikmati keindahan alam dan budaya masyarakat adat. Untuk menuju kesana kita harus terlebih dahulu mencapai Dataran Bulang, sebuah dataran tinggi di bagian timur Sulawesi yang menjadi wilayah adat Orang Wana ...

Read More »

MENANTI PENGESAHAN RANPERDA TAU TAA WANA

(Touna,20/5/2016),Setelah tiga tahun masyarakat adat Tau Taa Wana menunggu pengusulan rancangan peraturan daerah (RANPERDA), tentang pengakuan dan perlindungan masyarakat adat Tau Taa Wana di Kabupaten Tojo Una-Una (Touna) untuk diproses, kini prosesnya akan dimulai dengan jadwal pembahasan di DPRD Kabupaten Tojo Una Una pada semester 1 tahun ini. Keputusan ini ...

Read More »

Silo Edisi 65 “Memotret Implementasi Undang-Undang Desa”

Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, telah memberikan semangat baru bagi masyarakat yang selama ini kadang kala hanya menjadi penonton dalam pembangunan di wilayahnya. Melalui kebijakan yang tertuang dalam UU Desa tersebut, memberikan masyarakat kewenangan baik terhadap pengakuan hak asal usul, penetapan kewenangan berskala lokal maupun pengambilan keputusan secara lokal ...

Read More »

Silo Edisi 63 ” Memuja Investasi Menggadaikan Ekologi”

Nasib Hutan Ditangan Investor Pembaca Silo yang terhormat, Sebagian kalangan menganggap kebijakan yang diberikan pemerintah terhadap perusahaan ekstraktif seperti tambang, pembalakan dan sawit telah membuka peluang bagi eksploitsasi dan dominasi terhadap sumber daya alam, yang akibatnya adalah degradasi ekologis yang parah dan rusaknya ekosistem daerah aliran sungai. Tapi sebagiannya lagi ...

Read More »

Masyarakat Penghuni Hutan

Saya takjub melihat tetua Wana, seorang wanita berusia sekitar delapan puluh tahun, dengan cekatan menggulung kulit pohon menjadi gulungan tipis. Saya duduk di tikar hasil anyaman tangan sambil mendengarkan suaminya, yang bercerita dengan antusias mengenai kehidupan di hutan. “Kami tinggal di hutan. Dahulu kami hidup nomaden, tapi sekarang kami menetap di satu daerah selama tiga sampai empat tahun. Kami merambah sepetak tanah dan menanam tanaman pangan. ...

Read More »

Menghapus sebagai Objek Pembodohan

SETELAH melalui perjalanan panjang penuh berliku, Skola Lipu akhirnya bisa diterima keberadaannya dan diakui Pemerintah Kabupaten Morowali Utara. Pemkab Morowali Utara akan mengusulkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan agar Skola Lipu dapat diakui dan masuk bidang pendidikan layaknya sekolah umum lainnya. Wakil Bupati Morowali Utara, Moh Asrar Abd Samad, sangat mengapresiasi aksi dari Yayasan Merah Putih ...

Read More »

Pendidikan untuk Semua

KEHADIRAN Skola Lipu di komunitas adat Tau Taa Wana selain melembagakan proses belajar, juga mengembangkan nilai budaya dan meningkatkan kemandirian komunitas melalui pendidikan keaksaraan. “Itu (Skola Lipu) tidak berlaku untuk anak-anak saja. Para orangtua Tau Taa Wana juga bisa belajar di sana. Adanya Skola Lipu, seluruh orang di komunitas dapat membaca, berhitung, dan menggali lagi nilai-nilai ...

Read More »

Melihat Dunia lewat Skola Lipu

Masyarakat adat Tau Taa Wana tidak mengenal pendidikan formal. Mereka melihat dunia dengan mampu membaca, menulis, dan berhitung lewat Skola Lipu. SEKUMPULAN anak tanpa memakai alas kaki, tanpa seragam, ada juga yang bertelanjang dada duduk bersila di sebuah rumah adat Banua Bae di Desa Taronggo, Kecamatan Bungku Utara, Kabupaten Morowali Utara, Provinsi Sulawesi Tengah. Kadang-kadang kaki ...

Read More »

Perkuat Percepatan Pengakuan Wilayah Adat

PALU, MERCUSUAR-Saat ini di Sulteng sudah ada beberapa kepala daerah mengeluarkan kebijakan terkait wilayah adat, namun masih dianggap kurang sebab dari beberapa regulasi yang ada, masih ditemukan ketidaksinkronan kordinasi pemerintah antar sektor, antar kebijakan yang dihadirkan dan koordinasi pusat-daerah. Itu disampaikan dalam latar belakang workshop bertemakan Membangun Sinergi Organisasi Masyarakat ...

Read More »