Tag Archives: masyarakat adat

Sinergi Para Pihak Percepat Pengakuan Wilayah Adat

Percepatan pengakuan wilayah adat dan perluasan kelola rakyat di Sulawesi Tengah memerlukan sinergitas para pihak baik pemerintah, organisasi masyarakat sipil maupun masyarakat. Selain itu, perlu integrasi kebijakan satu peta hingga pengambil kebijakan pada berbagai level mudah memahami wilayah masyarakat. “Harapan kita terbangun komitmen pemerintah daerah, terutama kabupaten untuk mempercepat pengakuan ...

Read More »

Menengok Orang Taa Wana Posangke (3)

“Nama Saya Yoker….” “NAMA saya Yoker, anak saya Ester dan Astor, saya dipanggil Apa Ester,”. Bagi kami nama itu unik, Yoker, tapi nama asli itu langsung tenggelam dengan tradisi memanggil seseorang menggunakan nama anak pertamanya Apa Ester. Pun pula dengan saya dan lainnya, yang masing-masing dipanggil dengan nama anak pertama ...

Read More »

KLHK Berencana Pembentukan Perda Hutan Adat Masuk Anggaran 2016

Jakarta (Greeners) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyatakan akan memasukkan anggaran untuk memfasilitasi pembentukan Peraturan Daerah sebagai turunan dari implementasi putusan MK 35 tentang pengakuan hutan adat pada daftar isian penggunaan anggaran (dipa) anggaran tahun 2016. Hadi Daryanto, Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan KLHK mengatakan bahwa ...

Read More »

LSM Yayasan Merah Putih Sasar Sekolah Kampung di Sulteng

JAKARTA – Skola Lipu ini merupakan bahasa daerah yang artinya sekolah kampung dari komunitas adat masyarakat Tau Taa Wana di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng). Di usia kemerdekan Indonesia yang ke-70 ini, dunia pendidikan untuk komunitas terpencil masih terabaikan. Ada dua kabupaten di Sulteng yakni Tojo Una-una dan Morowali yang memiki ...

Read More »

MENENGOK ORANG TAA WANA POSANGKE (1)

Kearifan Yang Diabaikan Setelah menempuh perjalanan menggunakan kendaraan roda empat dari Kota Palu sekira 8 jam, dari Kota Palu menuju Kota Palu menuju Kolonedale, rombongan kunjungan media ke komunitas Taa Wana Posangke yang difasilitasi Yayasan Merah Putih (YMP), Metro Sulawesi dan Kontributor Media Indonesia Untuk Sulawesi Tengah M Taufan SP ...

Read More »

Pemda Morowali Utara Terbitkan Izin Operasional Penyelenggaraan Skola Lipu

(Morowali Utara,12/3/2016), Dinas Pendidikan  Kebuadayaan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Morowali Utara menerbitkan Izin Operasional Penyelenggaran Pendidikan Skola Lipu melalui Surat Keputusan Nomer: 437.1/02/ PNFI/DISDIKBUDPORA/2016 yang ditandatangani oleh Alfred Tompira S.Pd, M.Pd. Izin operasional ini diberikan kepada Yayasan Merah Putih untuk Jenis Pendidikan Non-Formal dan Informal yang diketuai oleh Amran ...

Read More »

Kembalikan Hak Masyarakat Adat Taa Wana Posangke

“Tana Ntautua Mami, Retu Sekatuvu Mami, Nempo Masiasi re Tana Mami” (Tana Leluhur Hidup, Kami Biar Hidup, Sederhana As alkan di Tanah Kami) KALIMAT diatas merupakan penggalan syair Kayori atau sastra lisan, sekaligus telah menjadi prinsip hidup Tau Taa Wana Posangke. Masyarakat adat Taa Wana Posangke mendiami kawasan hutan seluas ...

Read More »

Menjemput Masa Depan Anak Masyarakat Adat

Perjumpaan informal sembilan tahun silam menyibak jalan pergumulan bagi Amran Tambaru (46) bersama masyarakat adat di daerah pegunungan Kabupaten Tojo Una-Una dan Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Melalui lembaganya, dia menggagas dan menyelenggarakan sekolah kampung untuk anak-anak masyarakat adat. Anak-anak pun punya asa untuk menjemput masa depan. Pada 1996, sejumlah warga ...

Read More »

Dimana Ada Pertemuan Pasti Ada Perpisahan

(Palu,31/12/205),“Saya menyimak dari awal bahwa apa yang kita lakukan selama dua hari ini dalam Evaluasi bersama pembelajaran dan pencapaian proram KLIMA  merupakan sebuah capaian dan langkah maju”, Ungkap Andreas Lagimpu, mewakili Forum Masyarakat Kawasan Hutan (FKMH) yang juga mitra kerja YMP dalam program Hutan dan Perubahan Iklim di Hotel Jazz ...

Read More »

Evaluasi Program Klima, Masyarakat Semakin Kritis Menjaga Lingkungannya

(Palu, 30/12/2015), Program hutan dan perubahan iklim (KLIMA) yang bergulir sejak tahun 2013, kini telah memasuki fase akhir.   Selama tiga tahun (2013 – 2015) program ini berjalan, aktivitas yang dirancang dan dilakukan bersama komunitas di level tapak berkaitan langsung dengan upaya-upaya lokal pencegahan dini dampak perubahan iklim. Program yang dirancang ...

Read More »